Tuesday, March 18, 2008

Remember...

Pump ini pas untuk anda yang memiliki tubuh atletis alias kekar.

Nyamanlah anda membawa diri, begitu anda mengenakan sepatu yang sesuai dengan ukuran dan bentuk kaki dan tubuh anda, sekaligus selera, kegiatan, dan busana anda, serta trend. Apalagi jika sepatu anda itu juga memenuhi hal-hal lain yang anda inginkan, misalnya terlihat sexy. Namun, sebaliknya, sekali mengenakan sepatu yang salah, anda akan tersiksa.


Tentang memilih sepatu yang pas dengan ukuran dan bentuk kaki dan tubuh, dalam ehow.com, sexyshoes.co.uk, dan fashion.about.com ada tipsnya.

- Apakah anda memiliki pergelangan kaki yang kecil? Kalau ya, hindari sepatu yang "gemuk". Sepatu ini akan membuat kaki anda terlihat kelewat gagah. Pilihlah sepatu yang "lembut" dengan bagian depan yang melancip dan hak yang elegan.

- Kalau pergelangan kaki anda besar, untuk mengimbanginya justru kenakanlah sepatu yang menghadirkan kesan kuat dan berat. Jangan pilih sepatu bertali pada bagian pergelangan kaki atau hak tinggi yang terlalu runcing.

- Ingin mengenakan boot? Sesuaikan dengan bentuk tungkai kaki anda. Pastikan bagian atas boot anda pas melingkupi betis anda. Untuk anda yang memiliki bagian atas tubuh yang lebih besar, boot dengan hak tinggi yang lebih tebal memberi kesan seimbang.

- Hampir semua kaki kelihatan lebih panjang dengan sepatu yang bagian belakangnya terbuka dan pergelangan kakinya tanpa tali.

- Sepatu dengan hak tinggi kecil atau high heel shoes menjadikan anda yang memiliki kaki "ideal" tampak sexy. Jangan mengenakan sepatu dengan hak rata tipis jika anda tak ingin kehilangan keseksian.

- Sepatu dengan hak rata tipis bukanlah untuk kaki yang pendek. Pilihlah sepatu dengan hak kecil yang sedang hingga tinggi.

- Kalau anda agak gemuk, sepatu berhak tinggi kecil dan sepatu dengan hak tinggi runcing atau stiletto tak membuat anda kelihatan oke. Selain itu, sepatu ini sangat tidak nyaman untuk anda.

- Sebagai pemilik tubuh berbentuk buah pir (bagian atas kecil, sementara pinggul, bokong, dan paha lebar), anda paling pas mengenakan sepatu dengan hak tinggi runcing, yang memberi kesan panjang dan ramping pada kaki anda. Kalau kaki anda berbetis besar, ambil sepatu berhak tinggi yang bukan stiletto. Hindari sepetu dengan tali pada pergelangan kaki dan sepatu dengan tali berbentuk T, yang menyebabkan kaki anda tampak lebih lebar.

- Anda memiliki bentuk tubuh yang atletis atau kekar? Supaya kelihatan agak langsing, kenakan sepatu ramping memanjang, jangan yang "gemuk". Jangan sentuh sepatu berhak rata tebal (wedges). Sepatu ini menyebabkan kaki anda terlihat berat. Pump dan sepatu dengan hak tinggi yang tak runcing juga bisa anda kenakan. Kalau anda ingin menonjolkan pergelangan kaki yang ramping, kenakan sepatu berhak tinggi kecil yang bertali T atau bertali pada pergelangan kaki.

- Untuk pemilik tubuh berbentuk apel (dada besar, bahu lebar, lengan kecil, pinggul dan bokong kecil, dan bagian perut penuh), dapatkan sepatu yang memberi kesan panjang pada kaki anda, yaitu sepatu sandal bertali dan sepatu dengan hak tinggi. Pilihan lainnya, sepatu dengan hak rendah runcing atau kitten heel shoes. Dengan sepatu ini, betis anda akan terlihat lebih kecil, selain lebih nyaman dikenakan sehari-hari. Satu lagi pilihan, sepatu "gemuk", sebut saja wedges. Sepatu ini menjadikan tubuh bagian bawah yang kecil seimbang dengan tubuh bagian atas yang besar.

Read More...

Yang Sensual dan Misterius dari Amethyst

JAKARTA - Perempuan mana tidak ingin menebar keharuman sensual dan misterius dari tubuhnya? Untuk mendukung itu, Oriflame Cosmetics asal Swedia mengeluarkan Gem Collection, yang terdiri dari empat parfum dengan aroma-aroma yang terinspirasi oleh bebatuan berharga. Amethyst Fatale merupakan yang pertama yang diluncurkan.


Amethyst Fatale dicipta oleh ahli parfum asal Prancis Jean Jacques. Ia terinspirasi oleh kesan sensual dan misterius alami dari batu berwarna ungu amethyst. Untuk parfum tersebut, wangi chypre dituangkan ke dalam aroma yang telah dimodernisasi melalui proses yang disebut crystalline musk notes. Sesuai warna amethyst, parfum itu hadir dalam kemasan botol gelas berwarna ungu yang mewah.

Wangi Amethyst Fatale terdiri dari tiga lapis aroma. Lapisan pertama (top layer) merupakan aroma yang timbul pertama kali wewangian disemprotkan, yang mengandung red berries, rose wood, dan white pepper. Di bagian ini aroma tidak bisa bertahan lama, hanya 10-15 menit.

Lapisan kedua (middle layer) merupakan aroma utama, yang mengandung rose essence, orris, dan white musk. Di bagian ini wewangian bisa bertahan 2-3 jam.

Lapisan ketiga (bottom layer), merupakan aroma terakhir, yang mengandung patchouly, white sandalwood, dan tak ketinggalan amber, yang bisa bertahan lama, hingga 1-2 hari.

Bahan-bahan yang terkandung dalam Amethyst Fatale berkualitas, mewah, dan alami, sama dengan sifat batu amethyst, yang mahal harganya. Pengolahan bunga sebagai essential oil untuk parfum tersebut pun tidak sembarangan. Akar bunga orris atau iris harus disimpan sedemikian rupa selama tiga tahun untuk menghasilkan essential oil yang harum. Makanya, harganya sangat mahal. Para ahli parfum mengidamkannya.

Bunga mawar, yang juga dijadikan bahan, harus dipetik pada pukul 05.00-10.00. Sebelum dua jam sehabis dipetik, bunga tersebut harus diolah agar kualitas wanginya terjaga.

"Parfum ini dipersembahkan untuk semua wanita dengan karakter yang berbeda-beda, yang sensual dan selalu menjaga bagian misteri di dirinya. Parfum ini juga saya cipta untuk membuat wanita merasa cantik dengan kesegaran yang menyenangkan. Parfum ini seolah-olah dapat berbicara tentang kenangan, impian, dan berbagai pengalaman bagi seorang wanita yang memakainya," ujar Jacques, ketika ditemui dalam peluncuran Amethyst Fatale, di Jakarta belum lama ini.

Jika anda tertarik dengan Amethyst Fatale, mulai April 2008 anda akan bisa membelinya dengan harga Rp329.000 per botol di 13 cabang atau melalui ribuan konsultan Oriflame di Indonesia

Read More...

Thursday, March 13, 2008

Waspadai Kulit Berkerut

Perlu diwaspadai pula bahwa ketika terjadi kerut di lapisan dermis, itu belum terlihat secara nyata di kulit selama bertahun-tahun kemudian.

Belakangan ini mulai timbul kesadaran pentingnya terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. Upaya itu bisa dilakukan lewat perawatan krim dan serum. Meski begitu, jangan lupakan perawatan kecantikan dari dalam tubuh.


Bagi perempuan di seluruh dunia, terlihat awet muda itu penting. Sebuah riset yang dikeluarkan produk suplemen Imedeen menyebutkan bahwa tetap terlihat muda merupakan faktor penting bagi pengguna kosmetik di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.

Sedini mungkin mereka memperhatikan tanda-tanda penuaan. Di Perancis, 50 persen wanita berusia di bawah 18 tahun sudah menggunakan krim antipenuaan. Lebih dari 50 persen wanita di Korea Selatan berusia 20 tahun diestimasikan pernah menjalani beberapa jenis operasi plastik.

Meski begitu, rata-rata perempuan di dunia lebih memilih perawatan kecantikan alami dan holistis. Para perempuan, terutama di Asia, percaya bahwa perawatan kecantikan harus dilakukan dari luar dan dalam sekaligus. Jadi selain merawat kulit dengan beragam krim dan serum kecantikan, kulit yang cantik juga perlu didukung diet dan suplemen kecantikan yang sehat pula.

Secara global perempuan di seluruh dunia percaya bahwa ada keterkaitan erat antara pola makan sehat, kesehatan, dan kecantikan. Selain pola makan sehat, perempuan di seluruh dunia percaya bahwa suplemen juga diperlukan untuk menjaga kecantikan.

Perempuan di Asia Pasifik dan Perancis adalah yang paling antusias terhadap suplementasi untuk kecantikan. Buktinya, hampir 50 persen dari semua produk kecantikan baru yang dikonsumsi secara oral diluncurkan dalam dua tahun terakhir berasal dari Asia Pasifik, khususnya Jepang.

Krim dan serum perawat kecantikan kulit memang bermanfaat untuk menjaga kecantikan kulit. Sayangnya krim dan serum itu efeknya jarang ada yang mengenai bagian dalam kulit yang bernama dermis. Padahal, bagian dermis merupakan bagian kulit yang bertugas mendukung kulit, sehingga terlihat kencang dan awet muda.

Celakanya, radikal bebas, si molekul agresif dan destruktif, secara terus-menerus merusak di bagian dermis. Radikal bebas ini memang terbentuk di dalam tubuh sebagai bagian dari metabolisme oksigen yang normal di dalam tubuh, tetapi jumlah yang berlebihan dapat membuat kulit jadi cepat tua dan keriput. Jumlah radikal bebas berlebihan terjadi ketika terkena sinar ultraviolet, polusi, asap rokok, stres, serta dipicu faktor internal dan eksternal.

Degeneratif progresif
Radikal bebas adalah molekul tak stabil yang demi mendapatkan kestabilannya harus "mencuri" elektron dari sel-sel lain. Inilah proses yang disebut efek degeneratif progresif. Serangan radikal bebas ini mengganggu struktur sel normal yang di masa mendatang potensial mendatangkan kerusakan besar.

Di sel kulit radikal bebas menyebabkan kerusakan fungsi kulit. Di sini proses alami kulit normal menjadi melambat dan semakin sedikit kulit baru yang dilahirkan. Ini adalah kasus proses penuaan dini pada kulit.

Sel-sel radikal bebas ini merupakan ancaman serius pada struktur kulit. Pasalnya, si perusak ini menyerang dan merusak serat kolagen. Sejatinya tugas kolagen adalah menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit.

Radikal bebas juga merusak polisakarida, molekul yang mengikat molekul yang membentuk zat seperti gel antara kolagen clan elastin. Padahal, polisakarida ini penting untuk menjaga kelembaban dan menciptakan lingkungan yang bagus untuk lapisan dermis.

Banyak orang berpikir bahwa kerut terbentuk dari luar. Ketahuilah bahwa dari lapisan dermis inilah terbentuk kerut-kerut yang menampakkan usia tua. Kerut itu terjadi karena berbagai gangguan internal dan eksternal. Perlu diwaspadai pula bahwa ketika terjadi kerut di lapisan dermis, itu belum terlihat secara nyata di kulit selama bertahun-tahun kemudian.

Kalau pembentukan kerut itu tidak dicegah secara dini, lama kelamaan kerut itu terlihat semakin nyata dan dalam di permukaan kulit.

Sudah terbukti secara ilmiah
• Sebuah penelitian dari Perancis membuktikan bahwa wanita yang minum vitamin C, E, dan betakaroten memiliki 23 persen keriput lebih sedikit dibandingkan yang tidak mengonsumsi.
Musuh kerut adalah antioksidan yang terdapat dalam vitamin A, C, dan E. Antioksidan itu bekerja menghentikan pemecahan kolagen dan elastin oleh sel-sel radikal bebas.

• Makanan kaya antioksidan di antaranya bayam, stroberi, pepaya, jambu biji, brokoli, dan aneka sayur serta buah berwarna cerah.

• Jangan lupakan vitamin A. Vitamin ini juga merupakan zat penting untuk kulit. Kekurangan vitamin A dapat menurunkan efektivitas krim perawatan kulit. Vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan dan pembaruan sel-sel kulit normal.

• Sel-sel kulit kita digantikan oleh sel baru. Sel baru naik ke atas sementara sel lama digeser. Di sini vitamin A tak hanya berfungsi sebagai antioksidan, tetapi juga memberi gizi lapisan lemak di bawah kulit. Vitamin A menjaga kulit tetap kencang dan mencegah kerusakan kulit.

• Gejala kekurangan vitamin A di antaranya kulit kering dan kasar. Yang harus diingat, jangan berlebihan mengonsumsi vitamin A, tidak lebih dari 10 ribu IU sehari.

• Pastikan juga cukup mendapat vitamin C. Vitamin ini membantu memperbaiki kerusakan kulit dengan membangun kolagen.

Cara mudah perlambat kedatangan kerut
- Untuk menunda pembentukan kerut, usahakan hindari sinar matahari. Jika terpaksa berpanas-panas, gunakan tabir surya. Sekitar 90 persen tanda penuaan kulit terjadi karena paparan sinar ultraviolet yang berlebihan.

- Hindari kebiasaan mengerutkan dahi. Biasakan menghaluskan kerut di dahi.
- Hindari pembentukan kerut di sudut mata (crow's feet) dengan menghindari kebiasaan menyipitkan mata.

- Jagalah berat badan yang stabil sebab kenaikan atau penurunan berat badan yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terlihat bergelambir.

- Beri pelembab supaya kulit terlihat lembab dan kencang. Carilah produk perawatan kulit yang bersifat antiaging.

- Oleskan krim ke wajah dengan lembut ke arah atas.

- Jangan merokok. Rokok mengurangi aliran darah ke kulit, sehingga mengurangi aliran gizi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan penyembuhan kulit. Itulah sebabnya perokok kelihatan jauh lebih tua dari usia sebenarnya.

Read More...

Fashionalble Lengan

Bentuk lengan pada busana bisa anda manfaatkan untuk menutupi bagian tubuh anda yang kurang ideal atau mengalihkan perhatian orang dari bagian tubuh anda itu. Simak saja masukan dari Cynthia Nellis, konsultan fashion pada fashion.about.com.


1. Lengan lentera
Busana dengan lengan berbentuk lentera pas untuk anda yang memiliki lengan atas yang kendur. Busana berlengan tersebut juga paling cocok dikenakan oleh anda yang berbahu sempit atau memiliki tubuh yang ramping di bagian atas. Sebaliknya, bahu yang lebar dan dada yang besar akan terlihat jadi semakin penuh jika anda memakai busana itu.

2. Lengan kimono
Lengan kimono menambah volume pada bagian atas tubuh. Jadi, anda yang berdada sedang atau kecil yang paling pas mengenakannya. Kalau tubuh bagian bawah anda besar dan anda ingin mengenakan busana yang memiliki lengan kimono, pakailah juga ikat pinggang untuk memberi kesan seimbang antara bagian atas dengan bagian bawah tubuh anda.

3. Lengan sedikit gembung
Busana dengan lengan sedikit menggembung boleh dibilang cocok untuk hampir semua tipe tubuh. Tapi, busana berlengan panjang yang agak menggembung jadi tampak berlebihan jika dikenakan oleh perempuan bertubuh mungil, yang berusaha tak terlihat terlalu girly.

4. Lengan balon
Tubuh bagian atas anda kecil? Pinggang anda besar? Pakailah busana dengan lengan balon, biasanya sepanjang siku. Itu bisa mengalihkan pandangan orang dari bagian-bagian tubuh anda yang bermasalah tersebut.

5. Lengan lonceng

Busana dengan lengan berbentuk lonceng, terutama yang dibikin dari bahan yang "jatuh", cocok untuk sebagian besar tipe tubuh.

Read More...

Red Carpet??Red Shoes??

Umumnya selebriti terutama artis, di manapun mereka berada, memiliki sejumlah sepatu untuk menunjang penampilan mereka. Kalau masih baik tapi sudah tak dikenakan lagi, atau masih baru, ternyata sepatu-sepatu mereka itu bisa membantu usaha menuju jantung sehat. Mau tahu caranya?


Di AS, tak sedikit artis yang memasukkan sepatu-sepatu merah dalam koleksi sepatu mereka. Sejumlah dari mereka memanfaatkan sepatu-sepatu tersebut untuk dilelang demi mendukung The Red Shoe Initiative, kampanye pendidikan kesehatan berskala nasional di AS yang menginspirasi para perempuan sana untuk memiliki jantung yang sehat. Sepatu merah melambangkan komitmen untuk bertindak dan membuat pilihan-pilihan yang lebih sehat dalam memerangi serangan jantung dan stroke, yang penyebab-penyebab utama kematian para perempuan di AS.

Untuk lelang bernama Celebrity Red Shoe Auction itu, sepatu-sepatu tersebut ditandatangani oleh para selebriti penyumbang. Lelang terkini dilangsungkan lewat situs lelang ebay pada 22-29 Februari ini. Uang hasilnya akan disumbangkan untuk menunjang program jantung sehat tersebut.

Ada tiga selebriti yang ambil bagian dalam lelang kali ini. Mereka adalah artis musik Carlos Santana; Kelly Ripa, pemeran film seri televisi Live with Regis and Kelly; dan Juliet Huddy, pemandu acara televisi The Morning Show with Mike and Juliet. Ripa (ukuran sepatu 7) dan Huddy (ukuran sepatu 8) sama-sama menyerahkan pumps yang memiliki hak tinggi runcing dan bagian jari-jari terbuka. Tapi, sepatu Huddy dalam kondisi baru. Sementara itu, Santana memberi boots perempuan berukuran 6 yang memiliki hak sedang dan bagian depan runcing.

Sebelum yang kali ini, Celebrity Red Shoe Auction telah diadakan tiga kali. Para selebriti yang ambil bagian, antara lain, artis musik Alanis Morissette, aktris-aktris Teri Hatcher, Eva Longoria, Nicolette Sheridan, Corteney Cox, dan Susan Sarandon, serta petinju Laila Ali.

Read More...

Sunday, March 9, 2008

Mampukah......

Mampukah aku menjadi seperti Siti Khadijah?
Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah
Penawar hati kekasih Allah
Susah dan senang rela bersama…

Dapatkah kudidik jiwa seperti Siti Aishah?
Isteri Rasulullah yang bijaksana
Pendorong kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk dilaksanakan…



Mengalir air mataku
Dengan pengorbanan puteri solehah Siti Fatimah

Akur dalam setiap perintah
Taat dengan abuyanya, yang sentiasa berjuang
Tiada memiliki harta dunia
Layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga…

Ketika aku marah
Inginku intip serpihan sabar
Dari catatan hidup Siti Sarah….

Tabahlah jiwaku
Setabah ummi Nabi Ismail
Mengendong bayinya yang masih merah
Mencari air penghilang dahaga

Di terik padang pasir merak
Ditinggalkan suami akur tanpa bantah
Pengharapannya hanya pada Allah
Itulah wanita Siti Hajar….

Mampukah aku menjadi wanita solehah?
Mati dalam keunggulan iman
Bersinar indah, harum tersebar
Bagai wanginya pusara Masyitah….

Read More...

Friday, March 7, 2008

Win your CV to win your competition

TEPAT SASARAN
Banyak kesalahan terjadi, si pelamar tidak mengetahui persis posisi yang akan dilamar. Sehingga model CV yang dikirim pun sangat standar, hanya berisi sejumlah informasi. Padahal, setiap posisi dan perusahaan membutuhkan treatment CV tersendiri.

Misal, jika posisi yang Anda tuju marketing, tunjukkan kemampuan Anda dalam menjual. Jangan sampai posisi yang Anda lamar marketing, eh Anda malah banyak menyebut soal menangani keuangan :)


WAJAH CV
Siapa sih yang tidak menyukai wajah cantik atau penampilan menarik. Perumpamaan itu pun berlaku ketika Anda membuat CV.

Sekalipun Anda pintar, pengalaman segudang dan profesional, CV Anda tidak akan dilirik jika kemasannya tidak menarik. Penampilan CV bisa terlihat dari pemakaian kertas yang tepat. Jangan mengunakan kertas bergaris apalagi kertas koran. Tampilan CV akan terlihat tidak profesional dan hanya menjadi penghuni keranjang sampah.

Ketik CV dengan menggunakan komputer. Gunakan jenis huruf yang mudah terbaca, misal Arial atau Times New Roman. Jangan memilih huruf yang keriting karena yang membacanya juga pasti akan keriting alias pusing.

Perlu juga diingat jangan pernah mengirimkan fotokopi CV, karena Anda akan dianggap tidak menghargai perusahaan yang Anda lamar.

IN ENGLISH PLEASE
Membuat CV dengan menggunakan bahasa Indonesia memang tidak salah, namun akan bernilai plus jika Anda dapat membuatnya dalam bahasa Inggris. Karena CV berbahasa Inggris meningkatkan persepsi kualitas dua kali lebih baik dari CV berbahasa Indonesia. Selain itu, penyeleksi juga dapat menilai kemampuan Anda dalam berbahasa Inggris.

DATA STANDAR
Tampilan CV sudah menarik, tapi jika data yang Anda berikan tidak lengkap, peluang bisa lewat begitu saja. Data apa saja yang mesti dicantumkan dalam CV?

Data pribadi: nama, usia,jenis kelamin, status, alamat lengkap, nomor telepon yang bisa dihubungi (rumah, handphone atau nomor telepon lain jika ada) clan e-mail.
Riwayat pendidikan. Cantumkan pendidikan formal beserta nilai akhirnya.
Riwayat pengalaman kerja. Diawali dengan pekerjaan terakhir, lalu diikuti dengan pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
Keahlian/kemampuan. Cantumkan kursus-kursus yang pernah diikuti, yang tentu saja relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Sebutkan juga seminar-seminar, workshop yang pernah diikuti atau aktivitas yang menggambarkan dua hal tersebut.
Pencapaian (achievement). Anda bisa mencantumkan penghargaan yang pernah Anda peroleh dan proyek-proyek sulit yang pernah Anda selesaikan dengan baik.
Aktivitas. Kegiatan-kegiatan di waktu luang yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Keanggotaan profesional. Sebutkan keterlibatan Anda dalam keanggotaan profesional, karena akan menambah nilai jual Anda.

FOTO CANTIK
Lengkapi CV dengan menyertakan foto diri. Buatlah foto semenarik mungkin dan jangan terlalu standar, misal, wajah menghadap ke depan kamera tanpa senyum. Pasalnya, jika foto yang ditampilkan tidak menarik,
mereka mungkin enggan membaca CV Anda. Buatlah yang sedikit beda, misal berpakaian lebih modis dan menampilkan senyum indah Anda. Gunakan foto berwarna dengan ukuran 46.

SISTEMATIKA CV
Ada beberapa pendekatan dalam membuat CV. Pendekatan yang umum biasanya dimulai dari data diri kemudian masuk ke pendidikan, skill, dan knowledge, sampai pengalaman kerja.

Namun, Anda juga bisa sedikit tampil beda, misal CV dibuka dengan menuliskan nama, alamat, telepon, dan alamat e-mail. Setelah itu masuk ke informasi skill, dan pengalaman kerja. Cara ini memudahkan penyeleksi dalam melihat gambaran diri Anda, apakah sesuai dengan posisi yang dibutuhkan atau tidak.

AS SOON AS POSSIBLE (ASAP)
Jika Anda mengirimkan lewat pos, kirimkan berkas lamaran pada hari iklan dimuat. Amplop yang datang pertama kali pasti akan langsung dibuka oleh perekrut. Sebaliknya, amplop ke-1000 yang datang, kemungkinan besar tak akan pernah sempat dibuka. Apalagi jika mereka menganggap telah menemukan kandidat yang tepat.

Ok, sekarang saatnya memperbaiki CV Anda.

PLEASE DON'T
• CV terlalu tebal. Anda mau kirim novel atau lamaran? CV yang ideal berjumlah 3 sampai 5 halaman.
• Salah tata bahasa. Gunakan bahasa Indonesia atau Inggris dengan benar.
• Jika CV dalam bentuk e-mail, ukuran soft copy dari CV cukup besar sehingga orang susah men-download-nya. Akhirnya si perekrut batal men-download dan kemudian di-delete. Idealnya ukuran CV tidak melebihi 200 KB.
• Salah tulis. Terutama salah menuliskan nama perusahaan dan posisi yang Anda lamar.
• Telat kirim.

Read More...

How to Get The Promotion...

Para selebriti Hollywood punya formula khusus untuk mendongkrak karier. Anda juga bisa menerapkannya.

Saat ini untuk meraih sukses Anda memang tak bisa menempuh jaIan yang "biasa-biasa" saja. Kalau hanya mengandalkan bekerja dengan baik, wah entah kapan atasan akan "melirik" Anda untuk dipromosikan. Jangan berharap pula perusahaan lain akan merekrut Anda :p

Anda bisa mengadaptasi cara para selebriti Hollywood melesatkan karier mereka. Ini contekannya!


1. Create buzz
The Hollywood Move:

Menyewa seorang publicist
Tak percuma Paris Hilton menyewa Elliot Mintz. Elliot mampu menjadi juru bicara untuk menaikkan nama Paris sebagai selebriti yang bukan sekadar putri dari Dinasti Hilton. la juga bisa membuat nama Paris tidak terlalu "buruk" setiap kali artis ini tersandung masalah.

Your Move: Bersekutulah dengan seorang teman yang juga butuhkan "publisitas" seperti Anda. Sebaiknya teman Anda ini berada di departemen atau divisi berbeda. Hal ini untuk mengurangi risiko bersaing. Tawarkan "kebaikan" Anda dengan cara memberikan penawaran sederhana.

Anda setuju untuk "mengangkat" namanya dengan sedikit tersamar dan bukan terkesan disengaja, asal ia juga bersedia "mengangkat" nama Anda dengan cara yang sama. Menurut Susan K Abrams, Corporate-Image Development Specialist dari Corporate Icon, Los Angeles, inilah yang disebut "power partnering".

2. Siap tampil
The Hollywood Move:

Punya stylist yang siap setiap saat
Anda mungkin takkan mengira bahwa petenis Serena William dan Anna Kournikova bisa tampil cantik. Semua berkat sentuhan dari stylist Hollywood bernama Ceril Campbell yang mampu mengubah keperkasaan mereka di lapangan tenis menjadi anggun di keseharian.

Your Move: Sebagai langkah awal Anda perlu tahu bahwa Anda bisa mendapatkan perhatian minimal 5% dibandingkan rekan kerja lain jika Anda mau memperhatikan penampilan. Ini menurut survei dari American Economic Review. Dan, pakaian yang Anda gunakan merupakan salah satu wujud kepercayaan diri Anda. Untuk tampil sempurna setiap saat, Anda tak perlu memiliki stylist seperti selebriti Hollywood. Cukup simpan peralatan make up dan aksesori dalam tas kecil Anda.

Menurut Rebecca Resnick, stylist yang pernah mengoreksi hampir sebagian besar selebriti Hollywood, ada beberapa office-closet item yang juga harus Anda simpan setiap saat di kantor yaitu blazer, kemeja, dasi yang sesuai, dan sepasang sepatu yang oke. Tujuannya adalah agar Anda selalu siap untuk "red-carpet" di setiap meeting atau sekadar menemui atasan Anda (di hari Jumat sekalipun).

3. Perkuat image
The Hollywood Move:
Membuka kembali chakra
Anda pikir aktor dan aktris Hollywood tidak pernah merasakan hari yang menyebalkan dalam hidup mereka? Pasti pernah dan mereka punya cara tìrsendiri untuk mengatasinya.

Your Move: Jika Anda merasakan ketegangan dan kekesalan di tempat kerja, cobalah ucapkan kalimat berikut, "Everything is great. I'm so happy to be here." Apakah ini artinya Anda harus berakting? Jika perlu, iya.

Oh ya, jangan juga mengabaikan kekuatan sebuah senyum dan salam yang Anda ucapkan tiap hari. Menurut Susan K Abrams, sebuah sikap positif yang Anda lakukan setiap pagi akan menciptakan kesan yang selalu baru setiap hari. Siap menekan "tombol play" setiap pagi?

4. Perluas pengetahuan
The Hollywood Move:

Meeting di luar kota
Untuk selalu muncul dengan akting dan ide segar, para selebriti Hollywood senang melakukan pertemuan-pertemuan di luar kota sambil berlibur.

Your Move: Anda bisa mengaplikasikan langkah ini dengan melirik "ke luar". Maksudnya, melihat-lihat perusahaan kompetitor. Memang belum tentu terbuka lowongan yang Anda inginkan. Tak masalah, Anda cuma perlu "menebar benih" kok.

Sebenarnya inti dari kesuksesan ala Hollywood hanyalah tentang meng-upgrade (upgrade honor, peran atau agen). Anda juga bisa meng-upgrade penghasilan, posisi, dan perusahaan. Menurut Dylan Ratigan, host dan cocreator Fast Money di CNBC, Anda hanya perlu memperluas pengetahuan dengan mencari tahu situasi di luar sana. Dengan begitu, Anda siap meng-upgrade diri Anda.

5. Be professional
The Hollywood Move:

Agar tak terlambat syuting, para aktris atau aktor biasanya selalu meminta pada asisten mereka, bagaimanapun caranya mereka harus bisa tiba ke lokasi tepat waktu.

Your Move: Boleh saja Anda menjamu klien di club bersama rekan kerja hingga larut malam. Namun, akan sangat tidak profesional jika esok paginya Anda terlambat datang ke kantor. lni hanya masalah sikap. Jangan menjadikan "pulang larut karena ketemu klien" kambing hitam keterlambatan. Sikap yang selalu terjaga akan berguna buat penilaian Anda Iho!

So, ladies tiru lima langkah ini, yuk! Siapa tahu Anda bisa sepopuler seleb Hollywood di kantor!

Read More...

Smooth Your Hand...

Gimana cara menghaluskan tangan kasar selain dari handbody lotion (yang alami), sebutkan 10 macam buah2an atau sayur yg bisa menghaluskan kulit.


Menghaluskan tangan

Pijatkan pembersih yang ada butirannya (bisa face scrub/body scrub) pada tangan, kemudian bilas dan oleskan hand lotion supaya kulit lembab.
Kalau kulit Anda termasuk kulit sensitif, lembabkan tangan dengan moisturiser sebelum tidur memakai petroleum jelly kemudian selimuti tangan dengan sarung tangan dari katun dan pergilah tidur.
Sebelum pergi tidur, campur sejumput gula dalam satu sendok minyak zaitun, gosok campuran itu pada tangan Anda. Bilas dengan air hangat.

Selain itu, buah alpukat juga bisa menghaluskan permukaan tangan yang kasar. Siapkan :
buah alpukat, 1 butir putih telur, 1 sendok makan perasan lemon, 2 sendok makan oatmeal

Seluruh bahan tadi dicampurkan dalam mangkuk kecil, aduk hingga rata. Setelah halus, bahan siap dipakai.

Cara pemakaiannya, cukup gampang. Oleskan pada tangan, mulai dari telapak tangan sampai pergelangan. Diamkan selama 20 menit.

Bilas dengan air hangat
Ingat, jangan lupakan oatmealnya! Sel-sel kulit mati di tangan Anda akan dikelupas oleh oatmeal yang berfungsi sebagai eksfoliator (pengelupas sel kulit mati).

Nah.. sekarang tak perlu kuatir dipanggil dengan sebutan si tangan parutan, karena permukaan tangan Anda sudah halus

sering mengkonsumsi sayur-mayur, tetap bisa membuat kulit anda bersinar cemerlang, dan hasilnya tidak kalah dibanding dengan ke salon kecantkan! Berdasarkan penelitian para ahli gizi, makanan berikut ini tergolong makanan keramat untuk kecantikan!

1. *Kacang polong: Dalam buku Compendium of Materia Medica (Tentang obat Tionghua), disebutkan kacang polong memiliki khasiat menghilangkan kulit gelap dan mengkilaukan kulit. Apalagi dari hasil penelitian modern ditemukan, kacang polong kaya dengan vitamin A, serta memiliki efek menghaluskan kulit.

2. *Lobak putih: Menurut ilmu kedokteran Tiongkok, lobak putih baik untuk organ-organ vital manusia, membuat kulit putih mulus. Lobak putih memiliki khasiat-khasiat ini, karena kaya dengan vitamiun C. Vitamin C sebagai anti oksidan, dapat menghambat senyawa melanin, mencegah oksidan lemak dan mencegah sedimen lemak. Karena itu, jika sering mengonsumsi lobak putih dapat menghaluskan dan memutihkan kulit.

3. *Wortel: Wortel disebut sebagai makanan untuk kulit, dapat melicinkan kulit. Selain itu, wortel kaya dengan zat perekat, dapat menyatu dengan air raksa, sehingga dapat mengeluarkan unsur yang merugikan di dalam tubuh, kulit tampak lebih halus dan merah merona.

4. *Asparagus : Asparagus kaya dengan selen, dapat melawan penuaan dini dan mencegah serta mengobati berbagai macam penyakit yang berhubungan dengan oksidan lemak berlebihan, membuat kulit putih halus.

5. *Ubi jalar : Ubi jalar mengandung sejumlah besar protein rekat, juga kaya dengan vitamin C, kadar vitamin A-nya hampir setara dengan kadar yang terkandung dalam Wortel, sering mengonsumsi ubi jalar dapat menurunkan kolesterol, mengurangi lemak dibawah kulit, mencukupi dan baik untuk energi, membangkitkan selera dan baik buat ginjal, dengan demikian dapat membantu melindungi kecantikan kulit.

6. *Jamur: Jamur kaya dengan gizi, protein dan vitamin, rendah lemak dan nonkolesterol. Mengonsumsi jamur dapat membuat pengeluaran hormon wanita lebih subur, dapat mencegah penuaan dini dan membuat kulit cemerlang.

7. *Taoge: Tauge dapat mencegah bintik-bintik di muka, membuat kulit menjadi putih.

8. *Gambas (Oyong): Oyong dapat melicinkan kulit, mencegah timbulnya kerutan pada kulit.

9. *Ketimun: Ketimun kaya dengan sejumlah besar vitamin dan asam amino bebas, selain itu juga kaya dengan asam buah, dapat membersihkan dan memutihkan kulit, menghilangkan luka bakar karena matahari dan bintik hitam, mengurangi alergi kulit.

10. *Belido: Belido mengandung seng, magnesium mikronutrien. Seng dapat mendorong perkembangan dan pertumbuhan di dalam tubuh, magnesium dapat memenuhi vitalitas, muka merah merona sehat, kulit putih berseri..........
:)

Read More...

Sunday, March 2, 2008

Say "Shoes" in different languages


You’ve often heard about that list of how to say “I love you” in x languages, and you probably even do know how to say “I love you” in at least three or four languages, right? (If you care to know, I can say it in seven languages, THAT’S RIGHT!)

And then I got to thinking, shouldn’t I also know how to say “shoes”–one of my greatest, most enduring loves–in as many languages as possible?

So here–I provide you with a stub, a start list, if you will, and by all means, if you can contribute more languages, do so in the comments or in the Forums. Thanks!


Dutch: Schoen
French: Chaussures
German: Schuhe
Greek: παπουτσια (papoutsia)
Italian: Scarpe
Portuguese: Sapatos
Romanian: Pantofi
Russian: обувь
Spanish: Zapatos

Read More...

The Shoes

SAYA terkesan membaca kisah tentang sepatu di National Geographic (NG) edisi September 2006. Bukan takjub pada keunikan bentuk sepatu dari masa ke masa, melainkan ide dan filosofi sepatu itu sendiri. Judul artikelnya saja sudah merisaukan, dalam arti positif: “Setiap Sepatu menuturkan Kisah”.


Izinkan saya meninjau ulang beberapa kutipan berharga dari artikel yang ditulis oleh Cathy Newman, penulis senior NG, tersebut.

“Sepatu adalah indikator terbaik untuk menunjukkan apa yang sedang dirasakan seseorang,” kata June Swann, ahli sejarah sepatu yang menetap di Northhampton, Inggris. Ada dua hal yang menarik perhatian saya dari kutipan ini.

Pertama, tidak pernah tebersit sedikitpun dalam benak saya untuk mengatakan hal semacam kutipan itu. Buat saya, sepatu ya sepatu. Alas kaki. Dipakai agar kelihatan lebih rapi, atau agar kaki tidak kotor dan kepanasan. Jadi, hanya fungsi teknis yang dipenuhi oleh sebuah sepatu. Mengenai bentuk, desain, atau warna hanya soal selera.

Tapi, di mata June Swann, sepatu lebih dari itu. Mereka melambangkan perasaan pemakainya. Saya belum sampai pada tahap berusaha memahami orang lewat sepatu, dan belum sepenuhnya mengerti kutipan itu, tapi entah kenapa, saya terkesan.

Kedua, ternyata ada ya orang seperti June Swann yang merelakan waktunya yang berharga untuk meneliti: sepatu, hehe.

Tapi, jika dipikir-pikir, mungkin ada benarnya juga jika sepatu melambangkan pemakainya. Setidaknya ini terjadi pada saya. Beberapa teman mengatakan saya memiliki dua karakter yang bertentangan: rumit, sekaligus simpel. Ini jauh sebelum mereka mengetahui sepatu jenis apa yang saya pakai.

Sampai detik ini, saya memakai tipe sepatu bertali, yang bagi banyak orang merepotkan. Tidak pernah sekalipun, seingat saya, saya memakai sepatu tanpa tali. Apakah pilihan tak sadar ini bisa serta-merta menjadi petunjuk bahwa saya orang yang rumit? Silakan bertanya pada June Swann :).

Lalu, di mana sepatu mewakili sifat simpel saya? Yakni pada desain. Terus terang saja, saya tidak terlalu peduli pada desain atau warna. Bagi saya, yang penting nyaman dipakai. Bukankah ini merupakan salah bentuk representasi dari karakter simpel?

Yang juga membuat saya tidak menyesal membaca artikel tersebut ialah perihal Manolo Blahnik. Dia seorang desainer sepatu kelas dunia. Sepatu-sepatunya kerap menjadi perbincangan tokoh-tokoh dalam serial Sex and the City. Madonna bahkan menyebut sepatu Manolo “sama bagus seperti seks, bahkan bertahan lebih lama.”

Kenapa dengan Manolo? Setelah terjadi gempa bumi di Pakistan Oktober 2005 yang menewaskan 73.000 orang, Manolo merasa malu. Kenapa? “Orang-orang sedang sekarat dan saya merancang benda-benda mewah yang tidak berguna,” katanya.

Kadang, saya juga merasa malu seperti Manolo. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk orang lain tapi saya memilih melakukan sesuatu untuk diri saya sendiri. Hal sama pernah disinggung Arif Budiman di blognya; betapa kita telah banyak membuang banyak waktu, padahal belum sempat berbuat apa-apa.

Jadi, benar kata June Swann: bukankah kita bisa becermin dari segala hal, termasuk sepatu?

Read More...

History of Fashion 1900-1910

The period between 1901-1910 is often called the Edwardian Era after Queen Victoria's successor, King Edward VII. Sophisticates and the French also refer to this time as La Belle Epoque, or "Beautiful Age," as there was a definite leaning toward classical aesthetics. It was an era of beautiful clothes and the peak of luxury living for a select few: the very rich and the very privileged through birth.

In retrospect we can see it is an era very separate from the 20th century despite belonging at its start. The attitudes and lifestyles of two decades were swept away by war and because the war was so huge in its impact, a new socialism and sense of personal identity was born. The masses started to reject the concept of privilege as the reason for a better life. Clothes worn after 1915 could probably be worn today in certain circumstances, but clothes before then are more in tune with the elaborate clothes of 1770 and would only be seen today at a costumed event or as bridal wear.

Paris was the absolute mecca of the fashion world, Picasso was in his blue and pink period, the Wright brothers were making aviation history, and San Francisco was devastated by an earthquake in 1906. Photography reached a heyday and the first narrative film, 'The Great Train Robbery' (1903) was released.

By 1900 tailored and tailor made suits were firmly established. Women entering a changing, more commercial workplace found it a useful all purpose outfit. Men objected to the tailor made female suit as they saw it representing a challenge to their authority. Women seemed to be making a clear statement that they deserved and wanted more independence in the future. The tailor made was called a costume or a suit and made of wool or serge. Middle and upper class women wore them with shirtwaist blouses. Looser, and less fitted versions of a simple suit had been available for informal wear since 1850. But the tailored suit as we know it was first introduced in the 1880s by the Houses of Redfern and Creed. Initially only the jacket was tailored and it was worn with a draped bustle skirt. Until 1910 the gored skirt also looked more tailored and matched the jacket style which followed the changing silhouette of the time. These gored skirts created an elongated trumpet bell shape. Modified versions were less extreme over the hips, simply flowing to more width at the hemline. Tailor mades were described as ideal for travelling by all in the know. Within a decade they became much more versatile with a distinction being made between the different type of cloth used. Lighter cloths were used in tailor made outfits suitable for weddings; heavier tweeds and rougher serge was used for everyday or country wear suits.


Travelling suits were also necessary since motor cars had come into vogue and those who could afford them purchased them and spent many a weekend day traveling about the countryside, both in the United States and abroad. Since these cars were usually open, they created dusty and dirty atmospheres as country roads were often unpaved. Along with the ladies' traveling suits, loose topcoats in leather were worn, or special motoring coats from Burberry or Aquascutum. These also acted as protection from the weather and cold. Oil blasts could be a problem so women also wore thick face veils with their hats and even goggles.

During this time it was still the norm to make dresses in two pieces. The bodice was heavily boned and was almost like a mini corset itself worn over the mandatory S-bend corset. A top bodice was usually mounted onto a lightly boned under bodice lining which fastened up with hooks and eyes very snugly. It acted as a stay garment giving extra stability, contour and directional shape beneath the delicate top fabric. By 1905 press fasteners were used in Britain to hold the bodice or blouse to a skirt, but America had dress fasteners as early as 1901. Very deep high lace fabric collars that reached right under the chin elongated the neck. They were often kept in place with wire covered in silk that was twisted into a series of hooks and eyes from one piece of wire. Little wire or boning supports covered with buttonhole silk were sometimes dispersed every few inches of the collar to maintain the rigid effect. High necks were usual by day, but by night exceptionally low sweetheart, square and round décolleté necklines allowed women to wear quantities of fine jewelry. No cleavage was visible as the bust was suppressed into a tight monobosom. Washable kid gloves were always worn with outdoor garments both in the winter and the summer. Fancy gloves were also made in suede and silk and covered with fine embroidery.

Early in the decade, with all the fussing about with the top portion of the female body people developed a preference for narrow feet, which was believed to be a sign of breeding and gentility. Both men and women regularly wore shoes that were a full size too small. Some women even opted to have their little toes removed to achieve narrower feet! Day shoes were typically boots. Evening shoes were more diverse, with the popular style for women a court shoe with a small, Louis heel. These were often embellished with embroidery or metallic thread and glass or jet beading on the toes, often the only part peeking out from a voluminous skirt. Evening boots were often made from soft kid or satin, with rows of beaded straps embellishing the shin. Many people, especially men, often had just one pair that lasted for several years.

The epitome of the hourglass, monobosomed, tiny waisted and footed gentile lady during this period was, of course, the Gibson Girl. This particular image was a cartoon character drawn by the American artist Charles Dana Gibson. For twenty years between 1890 and 1910 he satirized society with his image of 'The New Woman' who was competitive, sporty and emancipated as well as beautiful. Her clothes were fashionable in both America and Britain and set a fashion for the narrow, gored skirt worn with an embroidered blouse or 'shirtwaist'. Another Gibson look was a shirt collar worn with either a tie, a floppy artist bow, a tie neck cravat with stick pin bar brooch or a crosscut ruffled jabot. It is also said that King Edward had a penchant for mature, buxom women. This led to an even stronger societal preference for older, curvaceous versions of beauty, including a love of gray and white hair.

Young children and especially girls wore carbon copies of the adult clothing, except for length which could vary from 20 to 28 inches on children one to five years old. Sailor type waists were in vogue for girls up to 14 years but the wide collar over the shoulder was most prevalent.

Men wore one or three button cutaway frock coats, or the single or double breasted 'sack' which is a straight lined jacket; average width of the pants' leg was 22 inches at the bottom. It was a neat look, a dandified look, worn with a bowler hat and high collar with bow tie. Overcoats were generally worn short, at knee length. The cane was standard and the handles often outlasted the cane or umbrella itself; many were made from sterling silver and are highly sought after by collectors today.

Boys and younger men wore three piece suits for dress or evening, normally consisting of coat, vest and knee pants which were tight fitting and usually made with 'double knees'. These met the high stockings worn at the knee. In 1900 the gentleman wore a top hat with a frock coat, the homburg with less formal day wear, and the straw hat became the fancy of both men and women.

The years from 1900 to the outbreak of World War I were a time of extravagance and ostentation. The function of clothing was becoming more practical especially with the motorcar coming into vogue. The late years of the decade were geared towards making the 'world safe for democracy'. WWI changed not only fashion, it changed the entire world forever.

Read More...